Mencegah ANak dari Alergi Angka kejadian alergi terus meningkat dalam
beberapa tahun terakhir ini. Kondisi ini terjadi karena zat yang
terkandung dalam makanan atau minuman makin beragam. Masih ditambah lagi
meningkatnya polusi seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat
yang makin modern.
Demikian disampaikan Ketua Divisi
Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo dr Dr
Zakiudin Munasir SpA (K), dalam seminar bertema "Apakah Alergi
Diturunkan Secara Genetik", Selasa (12/5), di Hotel Gran Melia,
Jakarta.
Alergi merupakan reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang
atau berubah dari normal yang dapat menimbulkan gejala yang merugikan
tubuh, mulai dari gangguan pernapasan, kulit, hingga mata. Alergi pada
anak jangan dianggap enteng karena dapat berisiko terhadap tumbuh
kembang anak, bahkan bisa berlanjut hingga beranjak dewasa bila tidak
ditangani dengan baik. Demikian ia mengatakan.
Seseorang dapat
menderita alergi bila salah satu atau kedua orangtuanya memiliki riwayat
alergi. Hal ini menunjukkan bahwa alergi bersifat genetik. Ada tiga
tindakan pencegahan alergi, yaitu menghindari penyebab dan pencetus
alergi, menjalani cara hidup baik dan sehat, dan memakai obat-obatan.
Selain itu, ada beberapa cara tindakan pencegahan sejak dini terhadap
anak yang lahir dari orangtua pengidap atopik atau alergi, bahkan dapat
dimulai sejak anak berada dalam kandungan.
Alergi pada anak bisa
dicegah sejak dini dengan memberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif
selama 6 bulan atau lebih karena ASI mengandung zat gizi lengkap yang
dibutuhkan bayi, termasuk protein hypo allergenik, DHA dan
probiotik, serta kolostrum yang dapat melindungi bayi dari alergi dan
infeksi. Probiotik adalah bakteri hidup yang menguntungkan dan mampu
membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi, serta mengurangi risiko
alergi. Hal itu dikatakan Zakiudin.
Dengan nutrisi sempurna yang
terkandung di dalamnya, ASI mempunyai peranan yang tidak tergantikan
dalam hal memberi fungsi kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari
berbagai risiko alergi dan infeksi. Namun, ada kondisi ketika seorang
ibu tidak dapat memberi asupan ASI maksimal, di antaranya disebabkan
adanya pembengkakan dan peradangan pada payudara sehingga produksi ASI
berkurang.
"Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap rentannya daya
tahan tubuh bayi terhadap reaksi alergi, khususnya bagi bayi yang
memiliki penyakit alergi karena keturunan," ujarnya. Alergi bisa
dicetuskan oleh lingkungan, di antaranya paparan rokok dari orangtua
atau orang sekitar, polusi, susu sapi, dan beberapa jenis makanan yang
bisa memicu alergi, seperti makanan laut, telur, dan kacang tanah.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mencegah ANak dari Alergi
Dengan url
http://bahayaalergi.blogspot.com/2012/03/mencegah-anak-dari-alergi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mencegah ANak dari Alergi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar